Kelebihan menjadi anak tunggal

Keuntungan dan Kerugian Menjadi Anak Tunggal

Ada mitos bahwa anak tunggal cenderung lebih egois daripada anak yang memiliki saudara kandung. Orang percaya bahwa anak tunggal itu manja dan kesepian. Bahkan, anak tunggal biasa disebut “anak kesepian”. Mereka memiliki reputasi buruk sebagai antisosial, anti-berbagi, dan tidak pandai bermain baik dengan orang lain, tetapi pada saat yang sama mereka mungkin sedikit lebih cerdas daripada mereka yang memiliki saudara kandung.

Kakak laki-laki bisa menjadi pelatih pribadi, tetapi mereka juga bisa menjadi mimpi terburuk. Meskipun memiliki saudara kandung dapat membantu kamu mempersiapkan diri menghadapi kekacauan (apakah itu kekacauan yang menyenangkan atau jenis yang menakutkan), memiliki saudara kandung yang suka mengontrol dapat mempersulit kamu untuk bersosialisasi di luar keluarga. Kamu mungkin memperoleh kecerdasan sosial dengan memiliki saudara kandung, tetapi kamu juga dapat memperoleh kecerdasan sosial dengan menjadi anak tunggal.

Keuntungan dan Kerugian Menjadi Anak Tunggal

Keuntungan:

  • Anak tunggal mendapatkan cinta dan perhatian tak terbagi dari orang tua.
  • Jelas, menjadi anak tunggal berarti orang tua kamu hanya memiliki kamu untuk membelanjakan uangnya, jadi tidak perlu berbagi sumber daya dan warisan di antara saudara kandung lainnya.
  • Kamu mendapatkan lebih banyak mainan dari biasanya, lebih banyak uang untuk dibelanjakan dari biasanya, dan lebih banyak warisan dari biasanya.
  • Kamu mungkin tumbuh menjadi lebih mandiri dan mampu mengurus diri sendiri dengan lebih baik, jika orang tua kamu tidak memanjakan dengan memenuhi setiap kebutuhanmu.
  • Kamu tidak diharapkan untuk memenuhi standar saudara yang lebih tua.
  • Orang tua dapat menghabiskan lebih banyak uang, waktu, dan perhatian di sekolah anak mereka. Orang tua akan merasa lebih mudah untuk menabung untuk pendidikan perguruan tinggi anak mereka.
  • Kamu mungkin merasa lebih nyaman berbicara dengan orang dewasa.
  • Orang tua mungkin menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengajari kamu hidup mandiri sehingga kamu dapat membangun kepercayaan diri dan mengurangi tekanan.

Kekurangan:

  • Anak tunggal dapat mengembangkan “sindrom kaisar kecil”, suatu situasi di mana orang tua terlalu boros pada satu anak sehingga anak itu menjadi manja dan berperilaku seperti tuan kecil.
  • Anak tunggal terbiasa dengan semua yang dilakukan, dikelola, dan diasuh oleh orang tua mereka.
  • Kurangnya bantuan dari saudara yang lebih tua dapat membuat orang tua terlalu tertekan dan menyebabkan konflik.
  • Orang tua mungkin menjadi terlalu terikat pada kesuksesan anak dan mencoba hidup melalui anak daripada memberi mereka ruang.
  • Mungkin kerugian paling nyata dari menjadi anak tunggal adalah perasaan kesepian. Tidak memiliki saudara kandung untuk diajak bermain atau berbagi pikiran dan kenangan bisa membuat kamu kesepian.
  • Menjadi anak tunggal dapat membuat kamu memikul tanggung jawab merawat orang tua sendiri ketika mereka sudah tua.
  • Orang tua mungkin terlalu menekan anak, menyebabkan kecemasan dan harga diri rendah.

Memiliki Saudara vs. Menjadi Anak Tunggal

Apakah memiliki saudara membuat kamu lebih mementingkan diri sendiri?

Memiliki saudara kandung sebenarnya bisa membuat kamu lebih tidak mementingkan diri sendiri. Meskipun demikian, itu sangat tergantung pada suasana keluarga dan nilai-nilai yang kamu anut. Membuat pernyataan mutlak tentang hal ini akan menjadi tidak akurat dan sembrono. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa memiliki saudara kandung dapat membantu seorang anak mengembangkan simpati, jelas ada pengecualian untuk hal ini. Memiliki hubungan yang baik dengan saudara laki-laki atau perempuan dapat meningkatkan altruisme pada remaja, terutama pada anak laki-laki. Konon, saudara kandung juga bisa menjadi pengaruh buruk, dalam hal ini kamu mungkin melihat seorang anak menjadi lebih egois sebagai pertahanan, melindungi diri dari saudara serakah.

Berapa presentase penduduk yang memiliki anak tunggal?

Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) yang diadakan oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) tahun 2012 menunjukkan rata-rata jumlah anak per keluarga di Indonesia sebanyak 2,6. Tahun 2017, angka ini menurun menjadi 2,4. Namun, beberapa provinsi di Pulau Jawa angkanya sudah di bawah 2. Artinya, semakin banyak keluarga memiliki anak tunggal.

Di negara maju seperti Amerika Serikat, hampir seperempat keluarga yang ada memiliki anak tunggal. Persentase ini meningkat di kota besar seperti New York, yaitu sekitar 30%.

Apakah anak tunggal benar-benar anak yang kesepian?

Penelitian menunjukkan bahwa anak tunggal tidak lebih egois, manja, atau kesepian dibandingkan orang lain. Bahkan, ada yang lebih baik bersosialisasi dengan orang dewasa dan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang tua mereka.

Apakah memiliki anak tunggal lebih murah?

Memiliki anak tunggal mungkin lebih mudah secara finansial bagi orang tua. Memiliki satu anak memungkinkan orang tua untuk lebih selaras dengan kebutuhan emosional anak tunggal. Perhatian bisa lebih langsung terfokus, menabung untuk kuliah lebih mudah, dan biaya tempat tinggal lebih murah. Meskipun demikian, uang seharusnya tidak menjadi motivator utama. Keluarga lebih besar dari uang. Pilihan ada di tangan kamu, pastikan saja kamu mampu memberikan dukungan finansial dan emosional yang dibutuhkan anak tanpa merusak individualitas mereka.