People pleaser adalah

Memperlakukan Anak dengan Semena-mena Dapat Membentuk Anak Menjadi Orang yang Tidak Enakan

Mendisiplinkan anak memanglah hal yang penting, tetapi tetap perlu ada aturan serta batasan. Memperlakukan anak terlalu keras dan semena-mena dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kepribadian anak ke depannya, salah satunya adalah sifat tidak enakan (People pleaser) yang banyak dikeluhkan remaja sekarang.

Dikutip dari laman resmi Alodokter, dampak yang akan terjadi apabila orang tua terlalu keras kepada anaknya adalah anak cenderung menjadi pribadi yang mudah khawatir, rendah diri, malu dekat dengan orang lain, dan sulit bersosialisasi.

Sebagai gambaran, mengajari anak sedari dini melakukan pekerjaan orang dewasa memang baik untuk ke depannya. Namun, jika terlalu menuntut dan memaksa, akan berdampak buruk pada psikisnya, terlebih lagi apabila sampai merenggut masa-masa anak yang sudah semestinya. Sebagai contoh, seorang ibu yang awalnya mengajari anak perempuannya membenah rumah sedari dini agar mandiri, kemudian secara tidak langsung menyerahkan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga kepada anaknya.

Biasanya, apabila seorang anak sudah tampak terbiasa melakukan pekerjaan yang diperintahkan oleh orang tuanya, para orang tua ingin selalu anaknya melakukan pekerjaan secara tepat atau tidak menunda-nunda. Ketika anaknya menunda atau tidak mengerjakan suatu pekerjaan karena suatu hal, mereka akan menganggap anaknya pemalas, seolah itu adalah tanggung jawab sang anak. Bahkan, secara tidak sadar, mereka biasanya akan melontarkan kata-kata yang seketika lupa atas kerja keras sang anak dan parahnya, kekerasan fisik.

Contoh lain, ketika sang anak tak sengaja memecahkan piring saat mencuci piring, lalu mengatakan anaknya tidak becus, atau menuduh itu terjadi karena disengaja, padahal kenyataannya tidak. Alhasil, anak akan merasa sakit hati, tidak dipedulikan, dan tidak dihargai. Ia akan menjadi orang yang tidak enakan, takut untuk mengatakan tidak, dan takut mengecawakan orang lain karena tak ingin dibenci atau diperlakukan tidak baik.

Dari uraian ini, kita dapat simpulkan bahwa tidak sepenuhnya anak itu cerminan dari orang tuanya, melainkan bagaimana orang tua memperlakukan anaknya. Tidak selamanya orang tua rajin, anaknya juga rajin (begitupun sebaliknya), bisa saja di salah satunya ada sosok pemalas, tepatnya malas-malasan karena sudah keenakan.

Berhubungan cukup banyak remaja yang mengeluh karena memiliki sifat tidak enakan, semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua, baik yang sudah menjadi orang tua maupun yang belum.

Sumber: Alodokter