Mengapa aku insecure?

Tentang insecurity, Penderitaan dan Cara Menghadapinya

Secara sederhana, insecure adalah perasaan tidak percaya diri terhadap suatu hal karena disebabkan banyak faktor. Namun, secara garis besar faktor-faktor ini dikategorikan menjadi dua hal, yaitu internal atau dari dalam diri, dan eksternal atau dari luar diri.

Orang-orang yang merasa insecure akan merasa tidak pernah cukup baik untuk diterima oleh standar masyarakat, terlepas dari apa yang sebenarnya terjadi. Saya kasih contoh sederhana, “Aku jelek. Lihat tubuhku, aku gendut. dia cantik karena dia memiliki tubuh indah”. Contoh lain, “Saya tidak bisa melakukan ini, saya tidak cukup baik”.

Tentunya sudah jelas, insecure ini didominasi oleh penilaian subjektif (pendapat) dibanding dengan penilaian objektif (berdasarkan data). Saya sendiri tahu bahwa ini tidak baik dan harus segera disingkirkan dari pikiran saya agar tidak mengganggu kehidupan saya. Namun justru hal ini malah membentuk Lingkaran Setan yang malah terus menggerogoti kehidupan saya sendiri. Saya semakin insecure karena merasa beban saya menjadi lebih banyak dibanding sebelumnya, saya insecure sekaligus marah pada diri saya sendiri karena merasa tidak berdaya menyelesaikan masalah-masalah ini. Kemudian saya semakin insecure karena saya merasa insequre.

Kenapa Saya seperti Itu?

Sudah saya jelaskan sebelumnya tentang contoh sederhana dari insecure ini. Sekarang pertanyaan yang banyak ditanyakan orang adalah: Mengapa saya atau seseorang bisa insecure?

Seperti yang saya singgung di atas, insecure ini disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu internal dan eksternal. Kedua faktor ini saling berkontribusi pada seseorang dalam merasakan insecurity. Seorang anak yang berada dalam lingkungan sosial yang toxic dan tidak masuk akal, seperti “Anak pinter itu anak yang bisa matematika” atau “Kalian harus jurusan IPA, kalo IPS dianggap anak bodoh”, akan mendapat tekanan dari luar (eksternal) untuk menuruti setiap tuntutan masyarakat yang tidak masuk akal. Karena berada dalam lingkungan seperti ini, secara otomatis akan membentuk pola pikir dan perilaku anak tersebut (internal) untuk selalu terlihat ideal, sesuai dengan yang masyarakat inginkan. Jika tidak, maka anak tersebut akan merasa gagal dan kemudian insecure.

Bagaimana cara menghadapinya?

Ini adalah masalah yang tidak bisa dianggap remeh. Jika dibiarkan, akan menyebabkan banyak orang yang berada dalam lingkungan toxic tersebut semakin merasa terpuruk dalam lingkaran setan insecurenya. Semakin lama mereka berada di sana dan tidak merubah pola pikirnya menjadi lebih sehat, mereka akan semakin sulit untuk disembuhkan dan akan menjadi kebiasaan hingga dewasa, juga meneruskan kebiasaan tidak sehat tersebut pada anak dan lingkungan sekitarnya.

Hanya satu langkah yang saya rekomendasikan untuk menghadapi insecure ini dan terbukti efektif dampaknya berdasarkan pengalaman diri saya sendiri, yaitu dengan bersikap masa bodoh. Masa bodoh di sini berarti merasa nyaman ketika berbeda. Masa bodoh jika kita tidak pandai matematika, dan mengembangkan bakat di sastra. Masa bodoh masuk jurusan IPS karena suka sejarah. Dan masa bodoh dianggap berbeda dan dipandang rendah oleh masyarakat. Ketika kita punya tujuan dan cita-cita untuk dicapai, maka stigma sesat masyarakat tidak layak dipedulikan.

Bicara emang gampang…

Sejak awal, saya tidak sama sekali mengatakan ini mudah dilakukan, ini sulit. Namun inilah salah satu cara agar kita lepas dari belenggu lingkaran setan insecurity dan berani menggapai cita dengan keyakinan diri sepenuh hati dan solusi yang mumpuni. Perjalanan yang akan dilalui jika menerapkan solusi ini adalah jalan penuh liku dan hambatan. Sama sekali tidak mudah. Kamu akan menghadapi dan menerima banyak penolakan dari diri kamu sendiri berupa keraguan serta putus asa, dan penolakan dari masyarakat berupa dijauhi karena dianggap berbeda dan aneh. Namun, jika kamu mau menanggung semua penderitaan tersebut, kamu akan mendapatkan benefit yang layak dan sangat bermanfaat bagi kehidupan di masa kini maupun mendatang. Kamu akan merasa bebas dari belenggu lingkaran setan insecurity dan stigma sesat masyarakat yang tidak sehat. Kamu akan lebih berani mengambil keputusan tanpa harus menghiraukan pendapat orang lain atas keputusan yang kamu buat. Kamu akan merasa bebas dan sejahtera.

“Banyak orang tidak bahagia bukan karena mereka tidak bisa. Namun karena mereka tidak mau. Mereka takut bahagia karena tidak mau dianggap aneh oleh orang lain. masa bodohlah dan berani bahagia. Terima kasih!”