Tirakat di masa sekarang

Tirakat, Mengenai Essensi dan Relevansinya Di Zaman Saat Ini

Kamu mungkin pernah mendengar, bahwa orang-orang jaman dulu melakukan hal spiritual tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Entah itu secara material, lebih kaya, memiliki pangkat, jabatan, atau hal-hal yang dianggap klenik. Seperti memiliki kesaktian, kebal bacok, dan lain sebagainya.

Upaya spiritual tersebut biasanya berupa berpuasa dengan prasyarat tertentu, membaca bacaan-bacaan, mantra, doa, ataupun ritual dalam agama yang dikerjakan di waktu khusus. Dalam setiap agama memiliki metode tirakatnya masing-masing. Kemudian mungkin kamu bertanya, apakah di zaman saat ini tirakat masih diperlukan? Dan juga apa essensinya sehingga hampir setiap agama melakukannya?

Tirakat atau Riyadhoh dalam agama Islam adalah berbagai macam upaya untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Bagi masyarakat awam mungkin terlihat seperti “menyengajakan diri untuk menderita” dengan kehilangan kenyamanan, kepuasan, dan menemukan hal-hal yang esensial. Tujuan paling mendasarnya adalah untuk mengendalikan ego.

Kenapa Ego? Karena sadar tidak sadar, ego (yang tidak terkendali) adalah sumber permasalahan manusia. Manifestasi dari ego yang berupa harapan atau merasa lebih dari orang lain adalah kepanjangannya. Sudah mencintai seseorang dengan sepenuh hati, tapi kemudian ia selingkuh. Kamu akan kecewa karena ego mu mengharapkannya. Seseorang mengataimu bodoh, kamu marah karena ego mu merasa lebih pintar.

Dengan mampu mengendalikan ego inilah akan memperbesar kemampuan kita untuk menerima. Menerima apapun berupa realita yang tidak sesuai harapan, perilaku orang yang menjengkelkan, ataupun perubahan-perubahan yang menimbulkan ketidaknyamanan. Ego sendirilah adalah identitas-identitas yang dibuat, diciptakan, dan ditempelkan oleh lingkungan, masyarakat, dan sistem-sistem tertentu yang berkembang seiring berjalannya kehidupan seseorang.

Kamu terlahir dengan kepolosan, kemudian orang tua memberimu nama, dikenal sebagai suku ini, bangsa ini, agama ini, kemudian diajarkan untuk meraih apapun dalam hidup. Keberhasilan, kekuasaan, nama baik, dan ujungnya adalah sesuatu yang nyaman, pasti, dan tetap. Yang semakin membuat tebal lapisan ego dalam dirimu. Ketika kehidupan yang dinamis ini menghantammu, kamu goyah bersama ego-ego yang mulai runtuh.

Di zaman ini, di mana kehidupan setiap hari semakin dinamis. Apalagi di tengah pandemi yang ada saat ini. Kemampuan untuk mengendalikan ego adalah sesuatu yang penting. Dengan mampu mengendalikan ego artinya kamu siap menerima setiap perubahan-perubahan realita, menyadari bahwa dirimu dan jutaan manusia adalah makhluk yang sama, dan kamu tidak terjebak dalam batasan harapanmu saja.

Jadi, jika ditanya apakah tirakat masih relevan untuk kehidupan saat inI? Jawabnya adalah iya. Karena di zaman saat inilah ego dimanjakan dengan kenyamanan, kemudahan, dan banyak hal yang kurang essensial. Yang menyebabkan banyak orang merasa “menderita” karena tidak dilatih kemampuannya untuk menerima. Karena satu hal yang egomu menolak untuk menerima adalah perubahan.