Menangis dalam psikologi

Menangis, Kaitannya dengan Psikologis

Larut malam, air matanya tak berhenti menerobos keluar. Sekotak tisu telah habis dia gunakan untuk menahannya. Namun, setelah satu jam menangis, dia tertidur pulas. Sedih yang ditahannya perlahan memudar berganti dengan dengkuran halus.

Nah, kelakuan siapa kalau menangis setelahnya malah tidur pulas? Mungkin beberapa atau banyak dari kalian mengalami hal tersebut. Kali ini saya ingin membahas beberapa manfaat menangis ataupun kaitannya dengan psikologis.

Menangis adalah respons tubuh terhadap suatu kejadian menyedihkan, mengecewakan, menakutkan ataupun ketika seseorang sedang bahagia sebagai bentuk luapan emosinya. Umumnya menangis identik dengan perempuan. Penyebabnya, hormon prolaktin pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.

Seringnya stereotip masyarakat tentang seseorang yang menangis berhubungan dengan hal negatif, seperti sifat lemah (terlebih pada laki-laki) dan ingin dikasihani. Oleh karena itu, membuat kebanyakan orang menahan air matanya cenderung memendam. Padahal, menangis ungkapan paling jujur seseorang ketika terjadi sesuatu terhadap dirinya. Walaupun begitu, saya tidak memungkiri, bahwa ada sebagian orang hanya berpura-pura menangis untuk kepentingan tertentu.

Penyebab Seseorang Mudah Menangis

Adapun beberapa penyebab seseorang mudah menangis sebagai berikut.

1. Hormon

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menangis biasanya terjadi karena perubahan hormon. Hal ini berkaitan dengan hormon pembawa pesan kimia yang mengontrol fungsi tubuh, seperti rasa lapar, reproduksi, emosi, dan suasana hati.

Perubahan hormon ini lebih sering dialami perempuan yang menyebabkan mereka lebih mudah menangis. Naik-turunnya hormon biasanya dipicu oleh waktu pra menstruasi, menopause, hingga pasca melahirkan.

2. Kurang Tidur

Tidak hanya bayi yang menangis saat mengantuk, tetapi juga orang dewasa terkadang juga melakukannya. Sebuah studi yang dilakukan di University of Pennsylvania menunjukkan bahwa tidur di bawah 5 jam setiap malam dapat menyebabkan perubahan suasana hati secara signifikan, mulai dari marah hingga tiba-tiba menjadi mudah menangis atau cengeng. Jadi, ada baiknya kalian pastikan memiliki waktu tidur yang cukup setiap malamnya.

3. Depresi

Ya, depresi salah satu penyebab seseorang mudah menangis sebab perasaan sedih berkepanjangan, tertekan, dan merasa putus asa.

4. Memiliki Trauma

Seseorang yang memiliki masa kecil traumatis atau pernah mengalami peristiwa trauma yang ekstrem akan menjadi lebih mudah menangis. Alasannya karena respons dari sistem saraf simpatik mereka yang mengalami trauma atau kecemasan.

Manfaat Dari Menangis

Nah, setelah mengetahui beberapa penyebab seseorang mudah menangis. Berikut manfaat dari menangis yang tak kalah menarik.

1. Tahan dari Stres

Nah, lho, kok bisa? Padahal di atas menyebutkan depresi salah satu penyebab seseorang menangis. Sebenarnya, air mata adalah terapi dan menangis adalah katharsis yang merupakan salah satu teknik untuk menyalurkan emosi yang terpendam. Meskipun menangis tidak dapat memecahkan masalah, mengubah situasi, atau mengembalikan seseorang ke dalam hidupmu. Namun, menangis telah terbukti secara ilmiah untuk membuat seseorang merasa lebih baik. Menangis adalah salah satu proses pemulihan tubuh dari tekanan emosi. Dengan menangis, senyawa kimia pemicu stres yang terbentuk selama kalian mengalami tekanan besar dapat dibilas bersih lewat air mata.

2. Baik untuk Kesehatan

Menangis nyatanya tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan mental atau emosional, melainkan juga kesehatan. Menangis dapat melembapkan mata, mencegah terjadinya dehidrasi, membunuh bakteri, dan membuang racun berbahaya pada tubuh.

3. Meningkatkan Mood

Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.

4. Melegakan Perasaan

Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun kamu didera berbagai macam masalah dan cobaan. Namun, setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Setelah menangis, sistem limbik, otak, dan jantung akan menjadi lancar. Hal tersebut membuat seseorang merasa lebih baik dan lega. Keluarkanlah masalah di pikiranmu lewat menangis, jangan dipendam apalagi memendam perasaan terhadapnya.

5. Penghalang Agresivitas

Orang yang sedang memuncak tingkat emosinya, meletup amarahnya biasanya akan berlaku dan bersikap lebih agresif, bahkan bisa berdampak destruktif. Emosi yang diluapkan dengan menangis mampu menjadi penghalang agresivitas. Dengan air mata, seseorang sebenarnya tengah menurunkan mekanisme pertahanan dirinya dan memberikan simbol dirinya tengah menyerah.

6. Menenangkan

Dalam sebuah penelitian ilmiah di Amerika dan Belanda menyebutkan bahwa mayoritas orang merasa lebih baik secara psikologi pasca menangis. Hanya satu dari 10 orang yang mengalami kondisi sebaliknya. Hasil penelitian ini juga menegaskan bahwa menangis akan memberikan efek menenangkan.