Cara berpikir terbuka

Open Minded!, Bagaimana Cara Berpikir Terbuka Agar Disukai Banyak Orang

Keterbukaan pikiran melibatkan penerimaan terhadap berbagai macam ide, argumen, dan informasi. Berpikiran terbuka umumnya dianggap sebagai kualitas positif. Ini adalah kemampuan yang diperlukan untuk berpikir kritis dan rasional.

Ini tidak berarti bahwa berpikiran terbuka itu mudah. Terbuka terhadap ide dan pengalaman baru terkadang dapat menyebabkan kebingungan dan disonansi kognitif ketika kita mempelajari hal-hal baru yang bertentangan dengan keyakinan yang ada. Mampu mengubah dan merevisi keyakinan yang usang atau salah adalah bagian penting dari pembelajaran dan pertumbuhan pribadi.

Artikel ini membahas apa yang dimaksud dengan open-mindedness, manfaat memiliki open mindset, dan bagaimana kamu dapat mengembangkan kemampuan ini.

Apa Itu Pikiran Terbuka?

Ada beberapa aspek berbeda dari keterbukaan pikiran:

  • Dalam penggunaan sehari-hari, istilah “berpikiran terbuka” sering digunakan sebagai sinonim untuk tidak berprasangka atau toleran.
  • Dari perspektif psikologis, istilah ini digunakan untuk menggambarkan seberapa besar keinginan orang untuk mempertimbangkan perspektif lain atau mencoba pengalaman baru.
  • Keterbukaan pikiran juga dapat melibatkan mengajukan pertanyaan dan aktif mencari informasi yang menantang keyakinanmu.
  • Ini juga mencakup keyakinan bahwa orang lain harus bebas untuk mengekspresikan keyakinan dan argumen mereka, bahkan jika kamu tidak selalu setuju dengan pandangan tersebut.

Berpikiran Terbuka vs. Berpikiran Tertutup

Lawan dari berpikiran terbuka adalah berpikiran tertutup atau dogmatis. Orang yang lebih berpikiran tertutup biasanya hanya mau mempertimbangkan sudut pandang mereka sendiri dan tidak menerima ide lain.

Bahkan jika kamu menganggap diri kamu orang yang cukup berpikiran terbuka, mungkin ada topik tertentu yang membuatmu mengambil sikap yang jauh lebih sulit: Pengalaman yang kamu sukai atau masalah sosial, misalnya.

Memiliki keyakinan bisa menjadi hal yang hebat, tetapi keyakinan yang kuat tidak meniadakan pikiran yang terbuka. Berpikiran terbuka berarti memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan perspektif lain dan berusaha berempati kepada orang lain, bahkan ketika kamu tidak setuju dengan mereka.

Tentu saja, keterbukaan pikiran ada batasnya. Ini tidak berarti bahwa kamu harus bersimpati dengan setiap ideologi. Namun upaya untuk memahami faktor-faktor yang mungkin menyebabkan munculnya gagasan tersebut dapat membantu dalam menemukan cara untuk membujuk orang agar berubah pikiran.

Ciri-ciri Orang yang Berpikiran Terbuka

  • Mereka ingin tahu apa yang orang lain pikirkan.
  • Mereka tidak marah ketika mereka salah.
  • Mereka memiliki empati terhadap orang lain.
  • Mereka memikirkan apa yang orang lain pikirkan.
  • Mereka rendah hati tentang pengetahuan dan keahlian mereka sendiri.
  • Mereka ingin mendengar apa yang orang lain katakan.
  • Mereka percaya orang lain memiliki hak untuk berbagi keyakinan dan pemikiran mereka.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterbukaan Pikiran

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi seberapa terbuka atau tertutupnya pikiran seseorang. Sementara beberapa faktor yang menentukan seberapa berpikiran terbuka kamu mungkin merupak

an karakteristik bawaan, faktor lainnya dapat dikembangkan untuk membantu mengembangkan pola pikir yang lebih terbuka.

Kepribadian

Dalam model lima faktor kepribadian manusia, keterbukaan terhadap pengalaman adalah salah satu dari lima dimensi luas yang membentuk kepribadian manusia. Sifat kepribadian ini memiliki banyak kualitas yang sama dengan pikiran terbuka, seperti kesediaan untuk mempertimbangkan pengalaman dan ide baru dan terlibat dalam pemeriksaan diri.

Keahlian

Penelitian menunjukkan bahwa orang mengharapkan para ahli untuk lebih dogmatis tentang bidang keahlian mereka. Ketika orang merasa bahwa mereka lebih berpengetahuan atau terampil dalam suatu bidang daripada orang lain, mereka cenderung berpikiran terbuka.

Kenyamanan Dengan Ambiguitas

Orang-orang memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda-beda ketika berhadapan dengan ketidakpastian. Terlalu banyak ambiguitas membuat orang merasa tidak nyaman dan bahkan tertekan.

Dogmatisme terkadang merupakan upaya untuk membuat segala sesuatunya lebih sederhana dan lebih mudah dipahami. Dengan menolak ide-ide alternatif yang mungkin menantang status quo, orang dapat meminimalkan ketidakpastian dan risiko atau setidaknya persepsi mereka tentang risiko.

Manfaat Berpikiran Terbuka

Menjadi lebih berpikiran terbuka berarti menikmati beberapa manfaat yang berguna dan kuat. Pikiran terbuka membantumu:

  • Mendapatkan wawasan
  • Punya pengalaman baru
  • Menjadi kuat secara mental
  • Merasa lebih optimis

Jika kamu tidak terbuka terhadap ide dan perspektif lain, sulit untuk melihat semua faktor yang berkontribusi terhadap masalah atau menghasilkan solusi yang efektif. Di dunia yang semakin terpolarisasi, mampu melangkah keluar dari zona nyaman dan mempertimbangkan perspektif dan ide lain adalah penting.

Bagaimana Mendorong Keterbukaan Pikiran?

Jika kamu ingin mendorong orang lain untuk berpikiran terbuka, hindari berdebat dan bersikap hormat. Ini meminimalkan risiko bahwa orang lain akan merasa diserang atau menjadi defensif. Alih-alih, ajukan pertanyaan tentang bagaimana orang lain berpikir dan merasa, dan kemudian berikan pertanyaan yang mungkin membantu mendorong mereka untuk mempertimbangkan perspektif atau ide lain.