Agoraphobia adalah

Agoraphobia, Kondisi Ketakutan Berlebihan saat Berada di Tempat-tempat Tertentu

Agoraphobia adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan akan situasi atau tempat di mana melarikan diri mungkin sulit atau bantuan mungkin tidak tersedia jika terjadi serangan panik atau gejala stres lainnya. Orang dengan agorafobia sering menghindari situasi seperti tempat ramai, transportasi umum, atau sendirian di luar rumah. Ketakutan dan penghindaran bisa menjadi sangat parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menyebabkan isolasi. Agoraphobia sering disertai dengan gangguan panik atau gangguan kecemasan lainnya.

Agoraphobia adalah jenis gangguan kecemasan yang menyebabkan orang menghindari tempat dan situasi yang mungkin menyebabkan mereka merasa:

  • Terjebak
  • Tak berdaya
  • Panik
  • Malu
  • Takut

Gejala Agoraphobia

  • Takut meninggalkan rumah untuk waktu yang lama
  • Takut sendirian dalam situasi sosial
  • Takut kehilangan kendali di tempat umum
  • Takut berada di tempat yang sulit untuk melarikan diri, seperti mobil atau lift
  • Terlepas atau terasing dari orang lain
  • Cemas atau gelisah

Agorafobia sering kali bersamaan dengan serangan panik. Serangan panik adalah serangkaian gejala yang terkadang terjadi pada orang dengan kecemasan dan gangguan kesehatan mental lainnya. Serangan panik dapat mencakup berbagai gejala fisik yang parah, seperti:

  • Nyeri dada
  • Jantung balap
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Gemetaran
  • Tersedak
  • Verkeringat
  • Semburan panas
  • Panas dingin
  • Mual
  • Diare
  • Mati rasa
  • Sensasi kesemutan

Orang dengan agorafobia mungkin mengalami serangan panik setiap kali mereka memasuki situasi yang membuat stres atau tidak nyaman, yang selanjutnya meningkatkan ketakutan mereka berada dalam situasi yang tidak nyaman.

Penyebab Agoraphobia

Agoraphobia adalah jenis gangguan kecemasan yang ditandai dengan rasa takut yang intens berada dalam situasi atau tempat di mana melarikan diri mungkin sulit atau bantuan mungkin tidak tersedia jika terjadi serangan panik atau gejala kecemasan lainnya. Penyebab pasti agorafobia tidak sepenuhnya dipahami, tetapi penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor dapat berkontribusi, termasuk:

  • Depresi
  • Fobia lain, seperti klaustrofobia dan fobia sosial
  • Jenis lain dari gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum atau gangguan obsesif kompulsif
  • Riwayat pelecehan fisik atau seksual
  • Masalah penyalahgunaan zat
  • Riwayat keluarga agorafobia

Agorafobia juga lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Biasanya dimulai pada masa dewasa muda, dengan 20 tahun sebagai usia rata-rata onset. Namun, gejala kondisi tersebut bisa muncul pada usia berapa pun.

Bagaimana Agoraphobia Didiagnosis?

Agorafobia biasanya didiagnosis oleh profesional kesehatan mental, seperti psikiater atau psikolog, melalui wawancara dan penilaian klinis. Kriteria diagnostik agorafobia diuraikan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), yang merupakan sistem klasifikasi standar yang digunakan oleh profesional kesehatan mental.

Untuk menerima diagnosis agorafobia, seseorang harus memenuhi kriteria berikut:

  • Mereka memiliki ketakutan atau kecemasan yang kuat tentang berada dalam situasi atau tempat tertentu di mana melarikan diri mungkin sulit atau memalukan, atau di mana bantuan mungkin tidak tersedia jika mereka mengalami serangan panik atau gejala lainnya.
  • Mereka secara aktif menghindari atau mengalami tekanan atau gangguan yang signifikan saat dihadapkan pada situasi ini.
  • Ketakutan atau penghindaran mereka bertahan selama enam bulan atau lebih.
  • Ketakutan atau penghindaran mereka menyebabkan tekanan atau gangguan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Bagaimana Agoraphobia Diobati?

Agoraphobia adalah kondisi yang dapat diobati, dan pengobatan yang paling efektif biasanya melibatkan kombinasi psikoterapi, pengobatan, dan perubahan gaya hidup. Rencana perawatan khusus akan bergantung pada tingkat keparahan gejala orang tersebut, serta kebutuhan dan preferensi masing-masing.

Berikut adalah beberapa perawatan umum untuk agorafobia:

1. Psikoterapi

Terapi perilaku-kognitif (CBT) sering digunakan untuk mengobati agorafobia. CBT membantu individu mengidentifikasi dan menantang pikiran dan keyakinan negatif mereka yang berkontribusi terhadap kecemasan mereka. Terapi pemaparan adalah jenis terapi lain yang dapat digunakan untuk membantu individu secara bertahap menghadapi ketakutan mereka di lingkungan yang aman dan mendukung.

2. Pengobatan

Antidepresan, seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dan benzodiazepin, sering digunakan untuk mengobati agorafobia. Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan gejala panik.

3. Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup, seperti olahraga teratur, makan sehat, dan teknik manajemen stres, dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

4. Kelompok pendukung

Bergabung dengan kelompok pendukung atau berpartisipasi dalam program yang dipimpin oleh rekan dapat membantu individu dengan agorafobia terhubung dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa dan mempelajari strategi untuk mengatasi.

5. Relaksasi

Individu dengan agorafobia mungkin mendapat manfaat dari mempelajari teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam atau relaksasi otot progresif, untuk membantu mengelola gejala kecemasan mereka. Menetapkan tujuan kecil untuk diri mereka sendiri, seperti berjalan-jalan sebentar di luar, juga dapat membantu individu secara bertahap mengatasi ketakutan mereka.

Penting untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa menderita agorafobia, karena intervensi dini dapat meningkatkan peluang pemulihan yang berhasil.