Butterfly effect

Apa itu Butterfly Effect?, Hal Kecil Membawa Dampak Besar Yang Tak Terduga

Untuk yang pernah nonton salah satu movie Hollywood berjudul serupa yang disutradarai oleh Eric Bress dan J. Mackye Gruber, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ini.

Apa itu Butterfly Effect

Butterfly Effect dalam bahasa Indonesia: Efek Kupu-kupu atau dikenal dengan Teori Chaos (Chaos Theory) adalah istilah dalam teori kekacauan yang berhubungan dengan “ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal” (sensitive dependence on initial conditions), dimana sesuatu atau perubahan kecil yang terjadi pada satu tempat dalam suatu sistem nonlinier/taklinear dapat mengakibatkan perubahan yang besar yang sangat berdampak dalam keadaan kemudian. Baik itu waktu maupun tempat setelahnya, baik secara individu mau pun secara massal.

Sejarah Butterfly Effect

Dikutip dari Scholarpedia, sejarah Butterfly Affect awal mula berasal dari bidang ilmiah. Pada tahun 1961, seorang peneliti meteorologi bernama Edward Norton Lorenz (1917-2008), pertama kali mengemukakan Efek kupu-kupu. Itu ketika dia sedang melakukan peramalan cuaca dan sedang menyelesaikan 12 persamaan diferensial taklinear dengan komputer. Ia menghitung cuaca dengan statistik dengan angka-angka desimal dalam waktu berkala. Dan di waktu yang sudah ditentukan, ternyata ia mendapatkan hasil yang sangat berlainan di beberapa kali percobaan. Sampai akhirnya, dia mengambil kesimpulan bahwa, segala sesuatu memiliki ketergantungan yang sangat besar pada kondisi awal. Penelitian itu juga yang memunculkan pemikiran di kepala Lorenz, apakah kepakan sayap kupu-kupu di hutan Brazil secara teoritis mengakibatkan terjadinya tornado di Texas.

Contoh Butterfly Effect

Salah satu kisah Butterfly Effect yang terkenal adalah “Surat Yang Diabaikan, Memicu Perang Vietnam”.

Pada 1919, Woodrow Wilson menghadiri Konferensi Perdamaian Prancis di istana Versailles. Lalu dia mendapat sepucuk surat yang ternyata dari pemuda bernama Ho Chi Minh. Dia mengajukan ide berseberangan yakni meminta kemerdekaan Vietnam yang terinspirasi dari teks deklarasi kemerdekaan AS, berharap Presiden bersimpati terhadap mereka. Namun, sang Presiden itu sangat sibuk hingga dia mengabaikan surat itu.

Penolakan itu membuat Ho Chi Minh sakit hati. Lantas dia pergi ke Uni soviet, mempelajari ide Marxisme, bertemu dengan Trotsky dan Stalin, dan menjadi komunis. Begitu Vietnam merdeka dari Prancis, Ho Chi Minh memimpin kelompok komunis, membaginya menjadi dua kubu dan perang pun berkobar. Jika saja Woodrow Wilson tidak mengabaikan surat itu, mungkin AS tidak berada di pihak yang kalah.

Perubahan sedikit yang ada pada kondisi awal, secara drastis dapat mengubah kelakuan sistem sampai pada jangka panjang. Atau dengan kata lain, kesalahan yang sangat kecil yang kita lakukan hari ini, bisa saja menjadi bencana yang akan menanti di kemudian hari. Apa kalian punya kisah Butterfly Effect juga?