Perbedaan emosi dan perasaan

Perbedaan Perasaan dan Emosi, Dua Hal yang Dianggap Sama

Orang dewasa sering menggunakan kata “perasaan” dan “emosi” secara bergantian, tetapi sebenarnya kedua hal ini sangat berbeda! Dalam hal mengajari anak tentang perasaan mereka, memahami perbedaan dapat membantu mereka mengatasinya. Dan mengetahui bagaimana mereka bereaksi baik secara sadar maupun tidak sadar dapat membantu mereka menghadapi hidup dengan cara yang lebih bermakna.

Entah itu untuk situasi baik atau buruk, pelajari perbedaan antara perasaan dan emosi sehingga Anda dapat membantu anak Anda mengembangkan kesadaran emosional.

Apa itu Emosi?

Emosi adalah reaksi biologis dan kimia dalam tubuh kita sebagai respons terhadap pemicu internal atau eksternal. Reaksi-reaksi ini terjadi pada tingkat yang sangat dasar yang dapat sepenuhnya tidak disadari. Kami memperhatikan emosi kami melalui sensasi fisik yang menyertainya seperti berkeringat, otot tegang, atau detak jantung yang berdetak kencang. Psikolog percaya bahwa respons emosional tertentu bersifat mendasar dan otomatis, sementara yang lain dapat dipelajari melalui pengalaman berulang. Misalnya, reaksi awal kita terhadap seekor anjing mungkin tersenyum dan tertawa. Tetapi setelah digigit anjing, Anda mungkin mempelajari respons emosional dari rasa takut sebagai respons terhadap gigitan. Ini disebut pengkondisian.

Contoh Emosi

Menurut psikolog Paul Ekman, kita memiliki enam emosi dasar:

  • Kebahagiaan
  • Kesedihan
  • Takut
  • Menjijikkan
  • Amarah
  • Kejutan

Meskipun Anda mungkin bertanya-tanya apakah mungkin seluruh pengalaman emosional manusia benar-benar dapat dikategorikan ke dalam enam emosi ini sepertinya bisa! Emosi lain yang kita bicarakan sebenarnya hanyalah kombinasi atau “bayangan” dari emosi dasar ini. Misalnya, emosi kesal sebenarnya hanyalah kemarahan dalam skala kecil.

Apa itu Perasaan?

Sementara emosi adalah respons biologis terhadap suatu pemicu, perasaan adalah evaluasi atau penilaian sadar atas apa yang kita alami. Jadi, begitu kita memperhatikan pengalaman fisik dari emosi, sensasi mental yang muncul dikenal sebagai perasaan. Perasaan ini adalah bagaimana kita memahami emosi. Seperti emosi, perasaan adalah gabungan dari pengalaman kita dan mencakup faktor-faktor seperti perilaku kita, budaya kita, dan pengalaman traumatis apa pun yang kita alami.

Contoh Perasaan

Menggunakan contoh perasaan kesal, itu adalah emosi dasar kemarahan yang kita beri label sebagai “kesal” karena orang lain melakukan sesuatu yang membuat kita merasa “sedikit” marah. Bergantung pada pengalaman kita, kita dapat melabeli perasaan ini dengan berbagai cara. Misalnya, jika budaya kita tidak membenarkan kemarahan pada figur otoritas, kita mungkin akan lebih cenderung menyebutnya sebagai kesal, atau bingung, atau tidak nyaman. Apa pun itu, memahami perasaan dan bagaimana kita melabeli emosi kita dapat membantu kita mengembangkan keterampilan pengaturan diri.

Ada ratusan kata berbeda yang kita gunakan untuk menggambarkan perasaan. Beberapa contohnya adalah:

  • Terkagum-kagum
  • Pahit
  • Percaya diri
  • Bingung
  • Kreatif
  • Rentan
  • Dipermalukan
  • Terluka
  • Penuh kasih
  • Ceria
  • Terkejut
  • Tertekan

Mengapa Penting Mengetahui Perbedaan Antara Perasaan dan Emosi?

Ada perbedaan yang jelas antara apa itu emosi dan apa itu perasaan. Dan meskipun istilah ini sering digunakan secara bergantian, ada alasan bagus untuk mengetahui perbedaannya. Seorang anak yang memahami reaksi langsung mereka terhadap sesuatu mungkin lebih mampu melabeli perasaan mereka dengan cara yang berbeda dan lebih bermanfaat. Ini bisa sangat berguna jika mendengar suara keras (misalnya, alarm kebakaran atau sirene) yang menyebabkan kecemasan. Bergantung pada kepribadian, latar belakang, dan trauma apa pun, ini dapat membantu mereka untuk memiliki kesadaran lebih pada saat itu dan merespons dengan lebih efektif.

Kesimpulan

Tampaknya tidak penting untuk memahami perbedaan antara perasaan dan emosi. Namun, itu bisa menjadi bagian penting dari pengetahuan diri anak Anda. Dengan memahami perasaan mereka, mereka dapat bereaksi lebih baik terhadap situasi dan mengatur perasaan mereka.