Perbedaan Antisosial dan Asosial

Jangan Salah Kaprah! Kenali Perbedaan Antisosial dan Asosial

Orang sering keliru menggunakan kata “antisosial” saat membicarakan seseorang yang pendiam dan menyendiri. Pada kenyataannya, kata “asosial” lebih cocok. Untuk mengakhiri kebingungan ini, mari kita bandingkan asosial dan antisosial.

Definisi Asosial

Menjadi asosial berarti tidak memiliki keinginan untuk bersosialisasi, bertemu orang baru, dan memperluas lingkaran.

Orang asosial adalah seseorang yang tidak tertarik pada afiliasi sosial. Tetapi mereka belum tentu memusuhi atau tidak ramah terhadap orang lain. Mereka hanya tidak tertarik untuk menjalin kontak dengan orang-orang di sekitar mereka.

Definisi Antisosial

Menjadi antisosial lebih dari sekadar tidak ramah dan juga berarti menentang masyarakat dan orang lain dengan cara tertentu.

Kata “antisosial” mendefinisikan seseorang yang tidak tertarik untuk terlihat baik dan ramah kepada orang lain. Mereka tidak peduli untuk menyesuaikan diri dengan aturan tidak tertulis dari perilaku sosial yang diterima. Orang antisosial bisa jadi tidak memedulikan perasaan orang lain dan bertindak kasar serta tidak sopan.

Perbedaan Utama Antisosial dan Asosial

1. Orang asosial ditarik dari masyarakat; sedangkan orang antisosial menentangnya

Perbedaan terpenting antara asosial dan antisosial terletak pada sikap seseorang terhadap masyarakat dan orang lain.

Orang yang asosial menarik diri dan memisahkan diri dari masyarakat. Mereka mungkin merasa seperti tidak memiliki tempat dan tidak memiliki kesamaan dengan orang lain.

Biasanya, penyendirilah yang membuat pilihan sadar untuk mengasingkan diri dari masyarakat karena mereka menemukan kebahagiaan dan makna dalam hal lain selain bersosialisasi. Perilaku mereka terutama berkaitan dengan ketidakpedulian dan pemisahan dari orang lain. Karenanya kurangnya motivasi dalam hal bersosialisasi.

Adapun antisosial, itu menunjukkan permusuhan aktif terhadap masyarakat dan menentang orang lain. Tentu saja, tidak setiap individu dengan sifat ini adalah kriminal atau melakukan tindakan antisosial. Tetapi orang yang antisosial jelas menentang mayoritas baik karena pandangan atau karakter mereka.

Mereka memiliki sikap tidak ramah terhadap orang lain, mengharapkan yang terburuk dari semua orang, dan tidak mau menawarkan bantuan dan pengertian kepada orang-orang di sekitar mereka.

2. Orang yang asosial menghindari konflik; seorang antisosial bisa menjadi bermusuhan dan konfrontatif

Dengan kata lain, orang asosial adalah penyendiri yang damai , sedangkan orang antisosial memiliki sikap bermusuhan terhadap orang lain.

Individu asosial lebih suka dibiarkan sendiri karena tidak ingin ada orang yang mengganggu ketenangan pikirannya. Karena alasan ini, mereka juga cenderung menghindari konflik.

Mereka kemungkinan besar akan mengabaikan seseorang yang tidak mereka sukai atau setujui. Dalam situasi konflik, mereka akan menarik diri daripada melakukan konfrontasi terbuka. Orang asosial berperilaku seperti ini karena mereka tidak ingin ada gejolak dalam hidupnya.

Seorang individu antisosial, di sisi lain, dapat dengan mudah menjadi bermusuhan jika mereka terganggu oleh perilaku atau kata-kata seseorang. Mereka tidak akan segan-segan memanggil orang untuk kesalahan mereka. Terkadang mereka menjadi konfrontatif tanpa alasan yang kuat.

Secara umum, orang antisosial cenderung mudah tersinggung oleh orang lain, yang membuka jalan menuju konflik. Pendekatan terhadap situasi konflik adalah perbedaan mendasar lainnya antara kepribadian asosial dan antisosial.

3. Menjadi antisosial sering dikaitkan dengan rendahnya empati; sedangkan menjadi asosial tidak

Menjadi antisosial dikaitkan dengan tingkat empati yang lebih rendah. Seseorang yang memiliki sifat ini cenderung tidak memikirkan perasaan orang lain dan tidak peduli dengan konsekuensi dari perilakunya sendiri.

Misalnya, orang antisosial dapat mengatakan sesuatu yang kasar kepada orang asing di jalan atau menyela seseorang dengan cara yang tidak sopan hanya karena dia tidak tertarik dengan topik pembicaraan.

Orang antisosial tidak peduli untuk terlihat ramah atau memberikan kesan pertama yang baik pada orang lain. Mereka juga tidak terlalu mementingkan bagaimana kata-kata dan tindakan mereka memengaruhi perasaan orang lain. Ini adalah konsekuensi dari kurangnya empati yang dipasangkan dengan sikap bermusuhan dan sering sombong.

Sebaliknya, menjadi asosial tidak berarti bahwa seseorang memiliki empati yang rendah. Ya, mereka juga cenderung acuh tak acuh dan tidak tertarik pada orang lain, tetapi mereka tidak suka membuat masalah bagi siapa pun.

Kepribadian asosial memiliki sikap yang lebih ramah daripada antisosial dan mempertimbangkan bagaimana perilaku mereka mempengaruhi orang lain.

Pada kenyataannya, beberapa orang asosial kebetulan berempati jauh di lubuk hatinya, tetapi mereka telah belajar menyembunyikan sisi sensitifnya karena trauma atau kondisi sosial.

Akhir Kata

Terlepas dari semua perbedaan di atas, asosial dan antisosial juga memiliki sifat yang sama.

Misalnya, baik orang asosial maupun antisosial cenderung menganggap interaksi sosial tidak bermanfaat dan tidak pantas untuk waktu mereka. Tak satu pun dari mereka adalah tipe orang yang suka bersosialisasi di pesta dan bergaul dengan banyak orang. Keduanya menghindari berpartisipasi dalam obrolan ringan dan basa-basi sosial dan memiliki sedikit minat pada orang lain.

Berdasarkan persamaan dan perbedaan antara asosial vs antisosial di atas, kamu dapat memiliki kedua sifat tersebut sekaligus. Mereka tidak saling eksklusif.

Jika kamu sudah mengenali dirimu dalam uraian di atas, jangan buru-buru menganggap diri kamu psikopat berdarah dingin. Tidak semua orang antisosial memiliki semacam gangguan kepribadian atau masalah kesehatan mental. Lagi pula, ada banyak jenis dan penyebab perilaku antisosial.