Highly sensitive person

Mengenal Lebih Dalam Kepribadian Highly Sensitive Person (HSP)

“Berhentilah bersikap terlalu sensitif!” Kamu mungkin pernah mendengarnya dari keluarga, teman atau rekan kerja atau bahkan mengucapkannya kepada orang lain.

Secara umum, kata “sensitivitas” digunakan untuk menggambarkan bagaimana kamu merespons lingkungan di sekitar, baik secara fisik maupun emosional. Kamu mungkin secara fisik peka terhadap hawa dingin, atau secara emosional, kamu dapat menangkap perasaan orang lain dengan mudah. Sampai batas tertentu, kita semua sensitif terhadap sesuatu dalam hidup kita.

Highly Sensitive Person (HSP) adalah individu yang merasakan dan memproses informasi sensorik secara intens, menunjukkan respons emosional yang mendalam, menunjukkan empati yang tinggi, membutuhkan waktu menyendiri untuk mendapatkan bantuan, dan biasanya menghindari situasi yang menyusahkan.

Apa Yang Dimaksud Dengan Highly Sensitive Person?

Jika kamu adalah orang yang sangat sensitif, kamu memiliki kesadaran yang tinggi terhadap rangsangan di sekitar, yang bisa baik atau buruk. HSP cenderung terganggu oleh kekerasan dan mudah kewalahan, sehingga membuat mereka menghindari situasi tertentu. Orang yang sangat sensitif juga bisa menjadi sangat kreatif dan memiliki tingkat empati yang dalam.

Meskipun kita semua cenderung memiliki kepekaan, dengan HSP, mereka cenderung mengalami kepekaan ini pada tingkat yang lebih tinggi.

Ciri-ciri Kepribadian Highly Sensitive Person

Seseorang yang memiliki karakteristik Highly Sensitive Person (HSP) memiliki ciri-ciri berikut:

  • Sensitivitas yang tinggi terhadap rangsangan sensorik: Mereka cenderung merasa terganggu atau terlalu terstimulasi oleh suara, cahaya, bau, atau tekstur tertentu.
  • Kehatian terhadap detail: Mereka sering memperhatikan detail kecil dan menggali lebih dalam dalam pengalaman mereka.
  • Mudah terpengaruh oleh emosi orang lain: Mereka bisa merasakan dan meresapi perasaan orang lain dengan sangat intens.
  • Kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan: HSP cenderung sangat sadar akan perubahan dalam lingkungan dan memiliki kepedulian terhadap alam dan makhluk hidup.
  • Kepedulian sosial yang mendalam: Mereka umumnya sangat peduli terhadap perasaan orang lain dan cenderung merasa terganggu oleh konflik atau ketegangan sosial.
  • Reaksi yang kuat terhadap stimulasi emosional: Mereka mungkin lebih rentan terhadap perasaan cemas, stres, atau kecemasan sosial.
  • Perlu waktu untuk meresapi pengalaman: HSP biasanya memerlukan waktu untuk memproses dan meresapi pengalaman mereka secara mendalam.
  • Kreatif dan berimajinasi: Mereka sering memiliki tingkat kreativitas yang tinggi dan imajinasi yang kuat.
  • Mudah merasa lelah: Karena sensitivitas mereka terhadap rangsangan, HSP dapat merasa cepat lelah dan memerlukan waktu untuk beristirahat.

Apa penyebab HSP?

Penyebab pasti dari ciri-ciri Orang Sangat Sensitif (HSP) tidak sepenuhnya dipahami, namun penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan besar penyebabnya adalah kombinasi faktor genetik, biologis, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa faktor potensial yang dapat berkontribusi terhadap pengembangan sifat-sifat HSP:

  • Faktor Genetik: Ada bukti yang menunjukkan bahwa genetika mungkin berperan dalam HSP. Beberapa penelitian menemukan bahwa sifat-sifat HSP cenderung diturunkan dalam keluarga, yang menunjukkan adanya komponen genetik. Ada kemungkinan bahwa variasi genetik tertentu membuat individu lebih sensitif terhadap rangsangan.
  • Perbedaan Otak: Penelitian menunjukkan bahwa otak HSP dapat memproses informasi sensorik secara berbeda. Area otak yang bertanggung jawab untuk memproses masukan sensorik dan emosi mungkin lebih aktif di HSP, sehingga menyebabkan peningkatan sensitivitas.
  • Pengalaman Kehidupan Awal: Pengalaman dan pendidikan masa kecil juga dapat mempengaruhi perkembangan sifat-sifat HSP. Individu yang sangat sensitif dan memiliki pengalaman awal yang menekankan pentingnya kesadaran dan kepekaan emosional mungkin lebih mungkin mengembangkan karakteristik HSP.
  • Faktor Lingkungan: Faktor lingkungan, seperti paparan stres atau trauma tingkat tinggi, dapat memengaruhi tingkat sensitivitas seseorang. Pengalaman traumatis atau stres kronis dapat meningkatkan sensitivitas sebagai mekanisme penanggulangan.
  • Perspektif Evolusi: Beberapa peneliti berpendapat bahwa menjadi sangat sensitif mungkin memiliki keuntungan evolusioner. Di lingkungan leluhur, menjadi lebih peka terhadap isyarat lingkungan yang halus, seperti perubahan cuaca atau kehadiran predator, bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup.

Dampak Menjadi HSP

Menjadi HSP memiliki kelebihan dan tantangan. Ada kemungkinan kita akan terlalu mudah tersinggung oleh orang-orang yang tidak bermaksud jahat atau yang berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap baik. Mungkin juga kamu bereaksi berlebihan terhadap pemicu stres atau masalah hubungan sehari-hari, terutama jika kamu menjadi agresif secara emosional sebagai responsnya.

Namun, menjadi seorang HSP tidak berarti kamu membayangkan motif negatif padahal motif tersebut tidak ada. Hal ini membuat kamu lebih mudah memahaminya. Atau, mungkin lebih terpengaruh oleh pengalaman negatif, yang belum tentu merupakan kelemahan.

Beberapa dampak menjadi HSP terhadap kehidupan meliputi:

  • Kamu mungkin menghindari situasi yang membuat merasa kewalahan. Orang yang sangat sensitif mungkin lebih terpengaruh oleh situasi tertentu seperti ketegangan, kekerasan, dan konflik, yang mungkin membuat mereka menghindari hal-hal yang membuat mereka merasa tidak nyaman.
  • Kamu mungkin sangat tersentuh oleh keindahan atau emosi. Orang yang sangat sensitif cenderung merasa sangat tersentuh oleh keindahan yang mereka lihat di sekitar mereka. Mereka mungkin menangis saat menonton video yang sangat menyentuh hati.
  • Kamu mungkin memiliki hubungan dekat dengan orang lain. HSP sangat peduli dengan teman-temannya dan cenderung menjalin ikatan mendalam dengan orang lain. Sekali lagi, empati yang dibawa oleh orang yang sangat sensitif adalah alat yang ampuh untuk menjadi teman yang suportif dan dicintai.
  • Kamu mungkin bersyukur atas kehidupan yang kamu miliki. Orang yang sangat sensitif menghargai makanan enak, atau lagu indah pada tingkat yang tidak dapat diakses oleh kebanyakan orang. Mereka mungkin merasakan lebih banyak kecemasan eksistensial, namun mereka juga mungkin merasa lebih bersyukur atas apa yang mereka miliki dalam hidup, mengetahui bahwa hal itu mungkin hanya sementara dan tidak ada yang pasti.

Namun, penting untuk diingat bahwa menjadi HSP juga bisa memiliki tantangan. Kebutuhan untuk meresapi pengalaman dengan mendalam dapat membuat mereka lebih rentan terhadap stres dan kelelahan. Oleh karena itu, penting bagi HSP untuk mengembangkan strategi pengelolaan stres dan memahami batasan pribadi mereka. Selain itu, persepsi tinggi terhadap rangsangan bisa menjadi tantangan dalam lingkungan yang sangat berstimulasi, sehingga penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat.

Mengatasi Stres Sebagai HSP

Menemukan cara untuk mengatasi stres hidup bisa sangat membantu jika kamu cenderung memiliki kepribadian yang lebih sensitif. Sebagian besar rencana menghilangkan stres sebagai orang yang sangat sensitif mungkin melibatkan isolasi diri dari terlalu banyak rangsangan. Letakkan penghalang antara kamu dan rangsangan sensorik yang terasa berlebihan. Ketahui apa yang menjadi pemicu stres dalam diri, dan belajarlah menghindari hal-hal tersebut.

  • Tambahkan hal positif dengan menciptakan pengalaman positif dalam jadwal kamu untuk melindungi dari stres tambahan yang mungkin kamu alami.
  • Hindari pemicu stres seperti film-film horor dan orang-orang yang menguras energi positif, menuntut kamu secara berlebihan, atau membuat kamu merasa buruk terhadap diri sendiri.
  • Belajarlah untuk mengatakan tidak pada tuntutan yang berlebihan dan merasa setuju dengan hal itu, dan ciptakan batasan dalam hidup kamu.
  • Siapkan tempat yang aman. Biarkan rumah kamu menjadi lingkungan yang menenangkan.